LAPORAN PENGAMATAN
Judul :
Elektrolisis Larutan
Tujuan :
Mempelajari reaksi elektrolisis beberapa larutan
Teori Dasar :
Elektrolisis
Elektrolisis
merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan
elektrolit.
Elektroda yang
digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektroda
inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
Elektroda
aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya
dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam
halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda
menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
Elektrolisis
larutan dengan elektroda inert
Elektrolisis
larutan dengan elektroda aktif
Elektrolisis
leburan dengan elektroda inert
Pada
elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif.
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
Sel
elektrolisis
Sel
elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks
yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah
elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada
sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya
melebihi potensial sel Daniell.
Faktor yang
Mempengaruhi Proses Elektrolisis
1. Jenis
elektroda yang digunakan
2. Kedudukan
ion dalam siri elektrokimia
3. Kepekatan
ion
Perbedaan
Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
Sel Elektrolisis
dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke
masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus
elektrik.
Anion bergerak
menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel
kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui tindakbalas kimia.
Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan dicelupkan
kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn dicelupkan ke
dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 dan
dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah sebanyak 1.10A.
Contoh
Elektrolisis
1. Proses
penyepuhan
Yaitu proses
perubahan Energi listrik menjadi Energi kimia. Proses ini melibatkan Elektroda
(logam-logam yang dihubungkan dengan sumber listrik) dan Elektrolit (cairan
tempat logam-logam tadi dicelupkan)
Penyepuhan
berguna untuk melapisi logam untuk perhiasan, atau juga untuk pencegahan
karat/korosi, seperti pada pipa atau besi, yang dilapisi oleh campuran besi
(Fe) dan Seng (Zn), yang disebut proses galvanisasi.
Elektrolisis
ini adalah kebalikan dari proses yang terjadi pada baterei atau aki, dimana
pada sumber listrik itu terjadi proses perubahan dari energi kimia menjadi
energi Listrik.
2. Elektrolisis
Leburan Kalium Bromida
Ion kalium
bergerak ke katoda/ ion bromida bergerak ke anoda.
Anoda:
Ion bromida
menyahcas secara membebaskan elektron kepada anoda.
2Br- + 2e → Br2 Dua atom bromin akan membentuk satu
molekul dwiatom bromin. Gas bromin berwarna perang terbebas pada anod.
Katoda:
Ion kalium
menyahcas secara menerima elektron daripada katod.
K+ + e → K Logam kalium berkilau terbentuk pada
katoda
3. Elektrolisis
aluminium oksida lebur.
Ion-ion Al3+
dan O2- dibebaskan apabila aluminium oksida dileburkan. Ion Al3+ tertarik ke
katod dan ion O2- tertarik ke anoda semasa elektrolisis.
Pemerhatian: Di
anoda. Gas oksigen terhasil apabila ion-ion O2- membuang elektron seperti
berikut;
2O2- → O2 + 4e
Di katoda.
Logam aluminium berkilat terhasil apabila ion-ion Al3+ menerima elektron.
Al3+ + 3e → Al
4. ELEKTROLISIS
KUPRUM SULFAT
Elektrolisis
larutan akueus kuprum (II) sulfat: menggunakan elektrod karbon.
Keputusan:
Hasil-hasil elektrolisis:
Anoda:
Pemerhatian:
Gas tanpa warna di kumpul pada bahagian atas tabung uji. Gas ini menyalakan
kayu uji berbara. Gas oksigen yang terbebas. Ion-ion hidroksida dan ion-ion
sulfat tertarik ke anod. Ion OH- yang didiscas secara pilihan. Persamaan
tindakbalas: 4OH- → 2H2O + O2 + 4e
Katoda:
Logam berwarna
perang (kuprum) terbentuk pada elektrod karbon. Ion-ion kuprum dan ion-ion
hidrogen tertarik ke katod. Ion Cu2+ didiscas secara pilihan. Persamaan
tindakbalas: Cu2+ + 2e → Cu.
5. Elektrolisis
larutan akueus kuprum (II) sulfat: menggunakan elektroda kuprum
Keputusan:
Hasil-hasil elektrolisis adalah seperti berikut:
Anoda:
Pemerhatian:
Kepingan anoda kuprum terkakis. Jisimnya berkurangan berbanding dengan jisim
asal. Atom kuprum menjadi ion kuprum. Persamaan tindakbalas:
Cu → Cu2+ 2e
Katoda:
Logam berwarna
perang terbentuk pada elektroda karbon. Logam tersebut adalah kuprum. Ion-ion
kuprum dan ion-ion hidrogen tertarik ke katoda. Ion Cu2+ didiscas secara
pilihan. Persamaan tindakbalas: Cu2+ + 2e → Cu.
Hukum
elektrolisis Faraday
Di awal abad ke-19,
Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan
kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia merangkumkan
hasil pengamatannya dalam dua hukum di tahun 1833.
Jumlah zat yang
dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui sel.
Bila sejumlah
tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang berubah di elektroda
adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya, kuantitas listrik yang
diperlukan untuk mengendapkan 1 mol logam monovalen adalah 96 485 C(Coulomb)
tidak bergantung pada jenis logamnya
Alat dan Bahan
:
1. Plat tetes =
1 buah
2. Pipet tetes
= 2 buah
3. Pipa U = 1
buah
4. Elektroda
karbon = 2 buah
5. Kabel =
Secukupnya
6. Sumber
tegangan = 9 volt
7. Kertas lakmus
(merah dan biru) = Secukupnya
8. Larutan
Na2SO4 0,5 M = 250 ml
9. Statif dan
klem
Cara Kerja :
1. Merakit
peralatan seperti statif dan klem
2. Mengisi pipa
U dengan larutan Na2SO4 0,5 M. Kemudian memasukan elektroda- elektroda karbon
3. Memasukan
katoda (-) dan anoda (+) kedalam pipa U
4. Menyalakan
catu daya sebesar 9 volt
5. Mangamati
yang terjadi selama 10 menit
6. Mencatat
reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda
7. Menyiapkan
kertas lakmus merah dan lakmus biru serta menyimpannya dalam plat tetes
8. Meneteskan
larutan dari anoda dan katoda menggunakan pipet tetes pada masing-masing kertas
lakmus dengan satu larutan
9. Mengamati
perubahan warna yang terjadi pada tiap kertas
Hasil
Pengamatan :
Elektrolisis
Na2SO4
Gelembung
Lakmus
Gas
Sifat
Merah Biru
Anoda (+)
4e- Gelembung
berukuran kecil, reaksi yang terjadi berlangsung lambat Merah Merah Oksigen
Asam
Katoda ()
2e- Gelembung
berukuran besar, reaksi yang terjadi berlangsung cepat Biru Biru Hidrogen Basa
Reaksi
Elektrolisis :
Na2SO4 → 2Na+ + SO42- X 1
Katoda : 2H2O +
2e- → H2 + 2OH- X 2
Anoda : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e- X 1
Na2SO4 → 2Na+ + SO42-
Katoda : 4H2O +
4e- → 2H2 + 4OH-
Anoda : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e-
Reaksi : Na2SO4
+ 6H2O → 2Na+ + SO42- + 2H2 + 4OH- + 4H+ + O2
Kesimpulan :
1. Pada Katoda
Gelembung lebih banyak (gelembung H2)Ø
Bersifat basa karena menghasilkan OH-Ø
Mengalami reaksi reduksiØ
2. Pada Anoda
Gelembung sedikit(gelembung O2)Ø
Bersifat asam karena menghasilkan H+Ø
Hasil Diskusi :
Secara fakta
bahwa dari hasil praktek yang diperoleh pada katoda menghasilkan banyak
gelembung yang berukuran besar. Gelembung yang dihasilkan adalah Hidrogen
dengan diikuti reaksi reduksi pada katoda.
Dan pada anoda
terjadi reaksi oksidasi yang mengakibatkan gelembung yang berukuran kecil dan
gas yang dihasilkan adalah gas Oksigen.
Disini nih laporan kimia yang lain..
BalasHapushttp://afri-afc.com